Semua
orang pasti tidak akan kaget ketika sedang berhenti di perempatan lalu melihat
iklan sebuah kartu perdana di lukis di tembok-tembok pinggir jalan atau dengan
poster-poster yang ditempel disepanjang jalan. Mungkin sebagian dari pengguna
jalan menganggap hal tersebut biasa saja, atau malah tidak memperhatikan jika
di tempat tersebut terdapat iklan seperti gambar di atas. Namun demikian,
sebagian lain dari pengguna jalan tersebut merasa tidak nyaman dengan adanya
iklan-iklan tersebut.
Tidak hanya
tembok-tembok pinggir jalan yang menjadi sasaran tempat beriklan, toilet umum
pun menjadi salah satu sasarannya. Banyak toilet umum yang tembok luarnya
dilukis dengan iklan produk-produk tertentu atau sama kasusnya dengan
tembok-tembok pinggir jalan. Bahkan tidak dipungkiri jalanan yang diaspal pun
bisa menjadi sasaran tempat untuk beriklan.
Masih
adakah tempat umum yang bebas iklan? Ada yang menjawab masih, rumah sakit.
Tidak juga, saat ini, di papan-papan pengumuman rumah sakit banyak tertempel
poster-poster iklan obat-obatan. Apakah itu yang dinamakan bebas iklan? Di
tempat ibadah seperti masjid pun akan dijumpai banyak tempelan-tempelan iklan
obat-obatan alami di papan pengumumannya yang seharusnya bisa berfungsi lebih
baik dari sekedar untuk tempelan poster-poster iklan.
Mungkinkah
tercipta tempat publik yang bebas dari iklan? Mungkin saja ketika masyarakat
sudah jenuh dejejali dengan iklan-iklan yang semakin menjamur disetiap sudut
kehidupan manusia. Namun sayangnya, masyarakat Indonesia masih menikmati
doktrin-doktrin dari setiap iklan yang dikonsumsinya. Dan selama masyarakat
masih menikmati atau setidaknya mengacuhkan manjamurnya iklan-iklan di tempat
umum, tidak menutup kemungkinan penggunaan tempat-tempat umum untuk beriklan
semakin menjadi-jadi meskipun seharusnya tempat tersebut bisa terbebas dari
iklan, seperti rumah sakit, kantor polisi, dan tempat ibadah.
Selama
masyarakat masih diam saja dengan keberadaan iklan-iklan tersebut, tidak akan
pernah ada tempat publik yang terbebas dari iklan dan tentunya nyaman. Tempat
publik yang nyaman dan bebas iklan tersebut hanya akan terwujud ketika
masyarakat mau bertindak untuk melawan menjamurnya penggunaan tempat-tempat
publik tersebut untuk beriklan.
0 komentar:
Posting Komentar