Tom Tykwer merupakan seorang sutradara, penulis naskah, sekaligus komposer film asal Jerman. Film pertamanya ditayangkan pada tahun 1990 dengan judul Because yang merupakan film pendek. Sejak tahun 1990, Tom Tykwer telah berpartisipasi dalam pembuatan 13 film. Selain sebagai sutradara dalam pembuatan film-film tersebut, ia juga berkontribusi sebagai penuis naskah ataupun komposer.
AKU MASIH LIMABELAS TAHUN
Namaku Maryam. Maryam yang
cantik jelita, Maryam yang cerdas, Maryam yang sabar, dan Maryam yang malang.
Ya, Maryam yang sangat malang tepatnya. Entah, siapa yang harus aku salahkan.
Apakah kedua orangtuaku yang kolot. Ataukah Tuhan yang tak adil. Penderitaan,
kesengsaraan seakan menjadi makanan tiap hari. Siapa yang harus aku salahkan?
###
MASIH ADAKAH TEMPAT PUBLIK BEBAS IKLAN
Semua
orang pasti tidak akan kaget ketika sedang berhenti di perempatan lalu melihat
iklan sebuah kartu perdana di lukis di tembok-tembok pinggir jalan atau dengan
poster-poster yang ditempel disepanjang jalan. Mungkin sebagian dari pengguna
jalan menganggap hal tersebut biasa saja, atau malah tidak memperhatikan jika
di tempat tersebut terdapat iklan seperti gambar di atas. Namun demikian,
sebagian lain dari pengguna jalan tersebut merasa tidak nyaman dengan adanya
iklan-iklan tersebut.
WAYANG, MEDIA KOMUNIKASI KLASIK NAMUN UNIVERSAL
#bridgingcourse11
Indonesia
merupakan negara yang memiliki banyak suku bangsa dengan berbagai macam
kebudayaan. Dari ujung Timur sampai ujung Barat wilayah Republik Indonesia
memiliki kebudayaan khas daerahnya sendiri. Tidak terkecuali dengan wayang.
Wayang merupakan salah satu kebudayaan
khas daerah Jawa khususnya daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Wayang sebagai
hasil prestasi puncak masa lalu leluhur di Jawa patut dijadikan milik bersama
yang tidak henti-hentinya memukau perhatian orang di dalam maupun di luar
negeri (Guritno, 1988:7). Seni sekaligus kebudayaan wayang ini dikenal di
hampir seluruh pelosok negeri Indonesia. Dunia internasional juga sudah mengakui bahwa
wayang merupakan kesenian asli dari Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya
pengakuan dari UNESCO kepada pemerintah Indonesia bahwa wayang telah dipatenkan
dan diakui sebagai kesenian asli dari Indonesia.
Media
tradisional adalah media komunikasi yang menggunakan seni pertunjukan
tradisional, yang lahir dan berkembang di tengah masyarakat pedesaan (Kementrian
Komunikasi dan Informatika, 2011:2). Wayang merupakan salah satu kesenian,
kebudayaan sekaligus pertunjukan tradisional yang lahir dan berkembang di
tengah-tengah masyarakat pedesaan di daerah Jawa, oleh karena itu dapat
dikatakan wayang merupakan salah satu jenis media tradisional. Seni pertunjukan
wayang sebagai media tradisional tidak hanya terdiri dari satu jenis wayang,
wayang yang termasuk dalam media tradisional memiliki bermacam-macam jenis,
antara lain Wayang Kulit, Wayang Klithik, Wayang Thengul, Wayang Topeng, Wayang
Orang, Wayang Suluh, Wayang Jemblung, Wayang Kancil, dan Wayang Bali. Wayang
sebagai seni pertunjukan telah disebutkan berfungsi sebagai salah satu media
tradisional yang meliputi fungsi sebagai media komunikasi atau penyampai informasi,
dan media pengajaran yang tetap mempertahankan sifat klasiknya namun mengandung
nilai-nilai universal.
MENGUAK KEBENARAN 2012
#bridgingcourse10
Kalender
Suku Maya yang menyebutkan bahwa pada tanggal 21 Desember 2012 akan terjadi
kiamat memang membuat banyak orang ketakutan. Banyak orang yang mempercayai hal
tersebut dan melakukan berbagai tindakan untuk mempersiapkan kiamat tersebut.
Mereka yang mempercayai kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Desember nanti
terkadang melakukan tindakan di luar akal sehat manusia dan tidak memikirkan
apakah ramalan itu benar akan terjadi atau tidak. Banyak diantara mereka yang
berfoya-foya dan bersenang-senang menghabiskan harta mereka karena takut jika
kiamat tiba nanti mereka tidak akan bisa menikmati hal semacam itu lagi.
Meskipun
banyak orang yang mempercayai begitu saja bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal
21 Desember 2012, namun hal tersebut tidak terjadi pada Adam Maloof. Ilmuwan geologi dari Princeton University ini
tidak begitu saja mempercayai ramalan kelender Suku Maya yang menyebutkan bahwa
dunia akan berakhir di tahun 2012 ini. Seperti yang terdapat pada film
dokumenter berjudul 2012 The Final Prophecy, didalamnya berisi rekaman
perjalanan Adam Maloof yang berusaha untuk mencari kebenaran tentang ramalan
kalender Suku Maya tersebut.
BEBAS BERKICAU DI TWITTER
#bridgingcourse9
Kita
sekarang hidup dalam apa yang disebut Marchall Mc.Luhan sebagai lingkungan
global (global village) (Prasetya,2005:9). Media komunikasi modern yang ada saat
ini memungkinkan semua orang untuk berinteraksi dengan orang lain di berbagai
belahan dunia. Salah satu media komunikasi yang saat ini populer adalah media
sosial atau jejaring sosial. Saat ini banyak terdapat situs jejaring sosial
yang memungkinkan penggunanya untuk bersosialisasi dengan orang lain. Salah
satu dari situs jejaring sosial yang saat ini sedang digandrungi berbagai
lapisan penduduk dunia adalah situs jejaring sosial yang bernama twitter.
Twitter
merupakan salah satu situs jejaring sosial yang ada di dunia yang tidak jauh
berbeda dengan pendahulunya yaitu facebook dan friendster. Di situs jejaring
sosial ini semua penggunanya bebas untuk mencurahkan apa yang ada di pikirannya
ke dalam 140 karakter yang disediakan di twitter. Dengan segala fasilitas yang
disediakan oleh twitter para pengguna memiliki kebebasan untuk berkicau. Para
pengguna diberi kebebasan untuk menuliskan apapun yang ingin ditulis, mulai
dari gagasan-gagasan yang dipunya, beriklan sampai curahan-curahan hati yang
sebenarnya tidak perlu untuk dituliskan di twitter.
"PERSAHABATAN" MEDIA DENGAN TERORISME
#BridgingCourse8
Beberapa
waktu yang lalu sedang marak pemberitaan media mengenai terorisme di Solo. Baik
media cetak, elektronik, maupun media online berlomba-lomba untuk memberitakan
terorisme di Solo, mulai dari motif para pelaku terorisme hingga para pelaku
terorisme yang belakangan diketahui masih duduk di sekolah menengah atas di
Solo. Berbagai media lokal maupun nasional berlomba-lomba mendapat rating yang
tinggi dari masyarakat yang haus informasi dengan memberitakan rentetan
kejadian terorisme di Solo tersebut. Media online bahkan ada yang menerbitkan
berita yang sama di hari yang berbeda dengan asumsi agar pembaca yang
sebelumnya belum membaca bisa membaca pada hari tersebut.
Pemberitaan
media massa tentang terorisme yang terjadi di Solo beberapa waktu lalu atau
secara umum tentang kegiatan terorisme di Indonesia terkadang sangat
berlebihan. Media berusaha menampilkan berita tentang terorisme semenarik mungkin
untuk menarik para konsumen media. Namun demikian media kadang tidak begitu
memperhatikan kapasitas pemberitaan tentang terorisme tersebut. Media terkadang
melupakan pentingnya fakta, tigkat keakuratan dan sudut pandang yang digunakan.
Media terkadang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya terjadi.
KORAN DIGITAL, TAMBAH PENGHASILAN BAGI SURAT KABAR HARIAN
#BridgingCourse7
Zaman sudah semakin maju, segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia semakin mudah didapat. Apalagi sekarang teknologi sudah sangat maju dengan segala bentuk pelayanan bagi masyarakat termasuk untuk urusan update berita sehari-hari.
Kemajuan dalam bidang teknologi tidak membuat para pengelola surat kabar harian bertahan dengan produk surat kabar cetaknya. Mereka mengembangkan produk surat kabar digital atau biasa disebut epaper. Dengan adanya surat kabar digital para pengelola surat kabar tidak hanya mengeluarkan produk dalam bentuk cetak namun juga menerbitkannya dalam bentuk softfile.
Dengan adanya surat kabar digital semakin mempermudah mereka yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak perlu memakan waktu banyak untuk membaca koran, hanya dengan membuka tablet pc atau ponsel mereka sudah bisa mengakses berita yang sama dnegan berita yang ditampilkan di surat kabar cetak.
Zaman sudah semakin maju, segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia semakin mudah didapat. Apalagi sekarang teknologi sudah sangat maju dengan segala bentuk pelayanan bagi masyarakat termasuk untuk urusan update berita sehari-hari.
Kemajuan dalam bidang teknologi tidak membuat para pengelola surat kabar harian bertahan dengan produk surat kabar cetaknya. Mereka mengembangkan produk surat kabar digital atau biasa disebut epaper. Dengan adanya surat kabar digital para pengelola surat kabar tidak hanya mengeluarkan produk dalam bentuk cetak namun juga menerbitkannya dalam bentuk softfile.
Dengan adanya surat kabar digital semakin mempermudah mereka yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak perlu memakan waktu banyak untuk membaca koran, hanya dengan membuka tablet pc atau ponsel mereka sudah bisa mengakses berita yang sama dnegan berita yang ditampilkan di surat kabar cetak.
NULIS DAPAT DUIT
#Bridgingcourse6
Banyak mahasiswa yang ingin mencari pekerjaan sambilan ketika
kuliah. Alasan mereka untuk bekerja sambilan itu pun bermacam-macam, ada yang pengen
mengisi waktu luang, ad yang pengen mencari tambahan uang saku, ada pula yang cuma
ingin mencari pengalaman atau sekedar mencoba hal-hal baru. Namanya saja kerja
sambilan atau biasa disebut kerja part time pastinya para mahasiswa tersebut
hanya bekerja setengah hari atau sesuai dengan kesepakatan dengan si pemberi
pekerjaan.
Banyak para mahasiswa yang ingin kerja part time namun
bingung mau kerja apa, dimana, dan bagaimana prosedurnya. Itu merupakan
pertanyaan yang wajar bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang baru saja
terjun ke dunia perkuliahan atau baru pertama kali ingin merasakan kerja part
time. Mereka yang belum berpengalaman biasanya meminta bantuan pada kakak
angkatan atau teman-teman mereka yang sudah pernah atau sedang menjalani kerja
part time.
Diantara banyak jenis pekerjaan yang bisa dikerjakan paruh
waktu, ada beberapa jenis pekerjaan yang banyak diminati oleh para mahasiswa. Beberapa
pekerjaan tersebut antara lain penjaga warnet, berjualan pulsa, menjadi
reseller online shop, menjadi MC, sampai menyanyi di café atau tempat hiburan
lain. Diantara pekerjaan-pekerjaan yang biasa diminati para mahasiswa tersebut
ada satu jenis kegiatan bisa disebut juga dengan pekerjaan yang tidak
membutuhkan waktu banyak, tapi bisa mendatangkan uang banyak, yaitu menulis. Menulis
di sini bukan sekedar nulis buku harian, nulis-nulis curhatan di buku, atau
nulis surat cinta, melainkan menulis artikel, cerpen, ataupun puisi. Menulis yang
dimaksud pun bukan hanya menulis untuk
sekedar konsumsi pribadi, melainkan menulis untuk konsumsi public dengan
mengirimkan tulisan tersebut ke berbagai media massa.
Banyak para mahasiswa yang belum menyadari bahwa dengan
menulis kita bisa mendapatkan uang, dengan cara mengirimkannya ke berbagai
media cetak local maupun tingkat nasional. Honornya pun lumayan untuk sekedar
menambah uang saku atau membeli barang-barang kebutuhan pribadi. Berikut ada
beberapa daftar media cetak dan honor yang didapat ketika tulisan kita dimuat
di media cetak tersebut.
·
Koran
Kompas
Jika tulisan kita dimuat
di Koran kompas honor yang kita dapat untuk opini atau artikel sekitar satu
juta rupiah, jumlah yang lumayan bukan untuk mahasiswa.
·
Harian
jawa Pos
Honor artikel yang dimuat
di harian Jawa Pos ini lebih kecil dari Koran kompas yaitu sekitar
Rp750.000,00.
·
The
Jakarta Pos
Bagi kalian yang mahir
berbahasa Inggris, bisa mencoba mengirimkan artikelnya ke media cetak ini. Honor
yang didapat pun lumayan yaitu Rp800.000,00.
·
Koran
Tempo
Bagi yang ingin mencoba
peruntungan di Koran Tempo pun bisa dicoba, bayaran untuk artikel yang dimuat
sekitar Rp600.000,00.
·
Koran
Sindo(Seputar Indonesia)
Bagi yang suka menulis
cerpen atau puisi bisa dicoba dikirim ke redaksi Koran Sindo, karena di sini
tidak hanya menerima kiriman artikel tetapi juga cerpen dan puisi. Honor untuk
cerpen yang dimuat sekitar Rp400.000, sedangkan untuk artikel honornya sama
dengan cerpen.
·
Harian
Republika
Honor artikel yang dimuat
di harian republika ini sekitar Rp400.000,00
Banyak
para mahasiswa yang mengeluh sulit untuk membuat tulisan yang layak dimuat di
media cetak tersebut, mereka kadang merasa putus asa karena sudah berkali-kali
mmengirimkan artikel ke beberapa media cetak namun tidak pernah dimuat sama
sekali. Ada banyak factor yang menyebabkan tulisan tersebut tidak dimuat di
media cetak tersebut, mungkin topic yang diangkat penulis kurang actual,
ataupun cara penulisan penulis yang kurang begtu rapi.
Memang
menulis agar bisa dimuat di media cetak tidak mudah, saya sendiri juga
mengakuinya. Namun ada baiknya kita terus belajar dari kesalahan-kesalahan yang
sudah pernah kita lakukan. Tidak rugi juga kan kalau kita terus belajar
menulis, toh sebagai mahasiswa kita juga dituntut membuat skripsi yang notabene
menuntut kita untuk bisa menulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang
baik dan benar.
Dengan belajar
menulis dan sering latihan menulis kita bisa mengasah kemampuan kita menulis. Selain
itu rajin-rajin juga untuk mengirim tulisan kita ke berbagai media cetak, siapa
tahu jika tulisan kita memang layak untuk dimuat dan kita bisa mendapatkan uang
dari hasil pemikiran kita. Selamat mencoba.
Menulis, Cara Lain Berkomunikasi
#bridgingcourse5
Komunikasi merupakan hal yang
sangat penting bagi setiap individu. Tanpa komunikasi seseorang tidak akan bisa
menyampaikan apa yang menjadi keinginannya dan apa yang dipikirkannya. Tanpa komunikasi
juga seseorang tidak akan bisa menjalin hubungan dengan orang lain. Tanpa adanya
komunikasi dunia ini akan terasa sepi, karena tidak ada orang-orang yang
berbicara satu sama lain, tidak ada pula tulisan-tulisan di media. Dan secara
ideal dapat dikatakan, manusia tidak dapat hidup tanpa melakukan aktivitas
komunikasi(Prajarto,2006:vi).
Setiap individu mempunyai cara
tersendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain. Individu yang memiliki
kondisi normal bisa melakukan komunikasi dalam bentuk cara apapun, mereka bisa
membicarakan apapun yang mereka inginkan kepada orang lain. Mereka juga bisa
saling berkirim surat kepada saudara atau teman yang jauh dari mereka. Bahkan bahasa
tubuh mereka pun bisa menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Menulis bisa menjadi salah satu
cara untuk berkomunikasi. Menulis juga bisa digunakan sebagai sarana
penyampaian pesan penulis kepada orang lain. Dengan menulis kita bisa ngobrol
dengan orang lain. Kita juga bisa bercanda, bahkan dengan menulis kita bisa
membicarakan sesuatu yang penting dengan rekan bisnis kita. Ide-ide kita juga
bisa kita tuangkan dalam bentuk tulisan, dari sekedar menulis buku harian,
menulis cerpen, menulis puisi, atau menulis apapun yang ada di pikiran kita.
Banyak orang yang menganggap
menulis itu tindakan yang sulit dilakukan dan banyak orang yang tidak suka
melakukan hal tersebut. Banyak alasan yang mereka kemukakan antara lain tidak
adanya bahan untuk ditulis, tidak adanya waktu untuk menulis, banyak juga yang
menganggap menulis itu tidak bermanfaat dan hanya membuang-buang waktu. Pernahkah
kalian bayangkan ketika akan melamar pekerjaan apa yang pertama kali kalian
lakukan? Mengirimkan CV ke perusahaan tempat kalian akan melamar pekerjaan
bukan? Tidak sadarkah bahwa sebelum mengirimkan CV kita harus menulis CV
tersebut terlebih dahulu. Tidak mungkin
bukan CV tersebut ada dengan sendirinya tanpa kita menulisnya. Penulisan CV
tersebut juga menjadi sarana komunikasi yang pertama kali antara pelamar
pekerjaan dengan manajer personalia sebelum tahap selanjutnya jitu tahp
wawancara. Dari contoh di atas, sebagai seorang individu mau tidak mau kita
akan melakukan kegiatan yang bernama menulis. Contoh di atas juga membuktikan
bahwa komunikasi dalam bentuk tulisan lebih dahulu dilakukan daripada
komunikasi ddalam bentuk verbal.
Komunikasi sangat diidentikan
dengan aktivitas berbicara, padahal aktivitas komunikasi dapat dilakukan dengan
menulis juga. Dua hal tersebut, menulis dan berbicara sangat diperlukan dalam
aktivitas komunikasi. Jika banyak orang yang mengatakan lebih mudah untuk
berbicara daripada menulis, mereka hanya kurang terbiasa dalam melakukan
kegiatan menulis. Bagi orang yang suka menulis akan mengatakan hal yang sama
pula karena mereka tidak terbiasa berbicara di depan umum. Pada kenyataannya
menulis lebih mencakup banyak hal, apalagi dalam berkomunikasi dengan orang
lain. Mereka yang sering berbicara di depan umum, ketika belajar berbicara
kebanyakan dari mereka akan menuliskan terlebih dahulu apa yang akan mereka
sampaikan pada para pendengarnya, jika apa yang mereka tuliskan menarik, maka
akan menarik perhatian para pendengar, begitu pula sebaliknya. Jadi pada
dasarnya seorang pembicara yang baik pun dituntut harus bisa menulis.
Ayo belajar menulis! Mungkin ajakan
tersebut akan diabaikan begitu saja bagi sebagian orang. Pernahkah kalian
bayangkan ketika tiba-tiba Tuhan mengambil pendengaran kalian sehingga kalian
tidak bisa mendengar lagi? Jika hal tersebut terjadi, bagaimana kalian akan
berkomunikasi dengan orang tua, adik, kakak, juga teman-teman kalian? Mungkin kalian
akan menjawab dengan bahasa tubuh. Apakah setiap orang bisa mengerti bahasa
tubuh yang kita lakukan? Tidak. Satu-satunya cara yang paling efektif digunakan
untuk berkomunikasi adalah dengan menulis. Dengan menulis kita bisa
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan mudah, dengan sedikit hambatan. Kita
juga bisa mengirimkan pesan kepada teman-teman kita melalui tulisan.
Orang mengidentikkan menulis
dengan aktivitas yang menjemukan dan membosankan. Mereka beranggapan menulis
harus sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan yang ada. Memang benar pernyataan
tersebut, namun tidak semua tulisan harus demikian. Ketika kita menulis buku
harian, kita tidak perlu memperhatikan kaidah-kaidah penulisan, kita bebas mau
nulis dalam bentuk apapun dan dalam bahasa yang kita mau. Penulisan yang menggunakan
kaidah-kaidah penulisan biasanya merupakan tulisan yang resmi ataupun dalam
bentuk tulisan ilmiah. Namun demikian tulisan-tulisan resmi atau tulisa-tulisan
dalam format ilmiah akan menjadi mudah dilakukan ketika kita terbiasa latihan dan
sering menulis.
Komunikasi tidak harus dengan
aktivitas berbicara. Kalimat tersebut menjadi penting mengingat kita juga perlu
menulis untuk aktivitas nonverbal. Ketika kita menjadi pembicara yang baik
namun kita tidak bisa menulis kita akan mendapat nilai minus dimata rekan yang
lain, begitu pula sebaliknya ketika kita pandai menulis namun tidak begitu menarik
ketika tampil berbicara kita akan kurang mendapat perhatian dari orang lain. Oleh
karena itu, agaimanapun kita harus menguasai kedua cara berkomunikasi tersebut
agar kita bisa berkomunikasi dengan baik kepada orang lain.
Di Komunikasi Kita Belajar Bersama
Di Komunikasi Kita Belajar Bersama
Pada kesempatan terakhir posting testimoni ini saya berkesempatan memosting testimoni tentang pemandu saya waktu ppsmb fakultas dulu. Sebelumnya makasih banyak buat Mas Afdhal yang sudah meluangkan waktunya untuk ngobrol, meskipun cuma lewat Hp, dan juga saya minta maaf mungkin tulisannya tidak sepanjang posting-posting sebelumnya.
Nama panjangnya Afdhal Yaned, tapi biasa dipanggil Afdhal. Saat ini Mas Afdhal mengambil jurusan komunikasi strategis, katanya sih memang dari dulu Mas Afdhal mengincar jurusan komunikasi strategis itu. Menurut mahasiswa yang pernah tidak mengikuti ujian gara-gara liburan ke Bali ini, kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi ini ngga harus pinter ngomong karena, di jurusan ini kita sama-sama belajar buat ngomong di depan umum, kata-kata yang sedikit melegakan saya karena saya sempat minder gara-gara ngga pinter ngomong. "Kalau belum bisa ngomong di forum besar, coba dulu ngomong di forum kecil", tulis Mas Afdhal dalam pesan singkatnya. Mas Afdhal juga menyarankan saya ikut organisasi untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum juga.
Selain sibuk kuliah, Mas Afdhal juga aktif berorganisasi lho, ukm yang diikutinya masih sebatas tingkat fakultas yaitu SINTESA dan JMF. Setiap hari Minggu Mas Afdhal juga berjualan di Sunmor. Jiwa wirausaha yang patut ditiru teman-teman!
Saya juga sempat sharing-sharing sama Mas Afdhal, dari beberapa quotes yang Mas Afdhal kirim ada satu yang mengena banget, " hidup itu pilihan, dan setiap pilihan itu ada konsekuensinya", dan saya menyimpulkan apapun yang terjadi dalam hidup kita itu merupakan pilihan kita dan apapun konsekuensi yang kita dapat kita harus siap menghadapinya.
PR, Deadline, dan Komako semua jadi satu
PR, Deadline, dan Komako semua jadi satu
Pada kesempatan yang keempat ini, saya akan menulis testimoni tentang Mbak Sisil. Pasti sudah pada tau dong ya siapa Mbak Sisil ini secara Mbak Sisil sering banget jadi MC ketika ada acara yang diadakan oleh Komako. Mbak Sisil juga jadi brand ambassador di BSO PR (public Relation) lho. Nggak heran sih kalau Mbak Sisil jadi orang pilihan di BSO PR secara Mbak Sisil uda pinter ngomong gitu.
Pemilik nama lengkap Sisiana Noer Pradita ini mengambil jurusan komunikasi strategis. Menurut Mbak Sisil, kuliah di komunikasi itu banyak sukanya daripada dukanya. Kata Mbak Sisil dukanya cuma satu yaitu ketika Mbak Sisil dapat nilai C/D di papernya, ya seperti mahasiswa pada umumnya yang sedih dapat nilai jelek. Komentar Mbak Sisil tentang kakak-kakak komunikasi angkatan 2011 hampir sama dengan kakak-kakak yang lainnya "komunikasi 2011 itu enak, orangnya asik-asik".
Selain aktif kuliah Mbak Sisil juga ikut dua BSO lho, yaitu BSO PR dan Deadline. Selain mengikuti dua BSO, Mbak Sisil juga aktif di kepengurusan Komako. Duh, pengen deh kaya Mbak Sisil yang selain sukses kuliah juga sukses berorganisasi. Ada lagi yang menarik dari Mbak Sisil, selain hal-hal di atas Mbak sisil juga pintar desain grafis lho. Wah multitalent banget ya Mbak Sisil ini. Semoga saya juga bisa seperti Mbak Sisil ya, amin.
mungkin sekedar itu aja yang bisa ditulis di testimoni empat ini karena waktu ngobrolnya juga ngga banyak. dilanjut testimoni terakhir besok ya
Gadget, ‘orang tua’ baru bagi anak
Gadget,
‘orang tua’ baru bagi anak
#BridgingCourse04
#BridgingCourse04
“Zaman
ini sudah zaman modern, ngga gaul
kalau ngga punya iphone”. Itulah kata-kata orang yang termakan perkembangan zaman. Memang
tidak ada salahya mengikuti perkembangan zaman, tetapi itu semua harus
dikondisikan dengan kebutuhan dan juga keuangan yang dimiliki. Jangan hanya
karena ingin mempunyai iphone atau gadget lain yang tercanggih lantas
menomorduakan kebutuhan lain yang lebih penting.
Bagi
para mereka yang berduit, selalu mengikuti perkembangan dunia teknologi tidak
menjadi masalah. Banyak diantara mereka yang hampir setiap ada produk gadget
terbaru pasti membeli. Mereka yang selalu
update gadget terbaru tersebut
mempunyai berbagai alasan, ada yang karena tuntutan pekerjaan namun ada pula
yang hanya untuk gaya-gayaan. Tak jarang dari mereka juga memanjakan anak-anak mereka dengan
berbagai gadget keluaran terbaru dengan asumsi agar anak-anak mereka tidak
ketinggalan zaman.
Peran
orang tua dalam pembentukan kepribadian anak sangat besar, orang tua seharusnya
lebih mengedepankan hubungan dan komunikasi intens kepada sang anak daripada
memanjakan anak dengan berbagai teknologi canggih yang ada saat ini. Anak-anak
yang mendapat perhatian lebih dari orang tuanya akan menjadi pribadi yang
mempunyai rasa peka yang lebih daripada anak-anak yang kurang mendapat
perhatian dari orang tuanya. sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan televisi atau bermain video game akan mengalami kesulitan dalam memfokuskan pikiran mereka terhadap kegiatan akademikdi sekolah. Mereka yang kurang mendapat perhatian dari orang
tuanya juga cenderung lebih mengabaikan lingkungan sekitarnya dan kurang peduli
terhadap sesama. Hal ini dikarenakan mereka yang terbiasa dimanja dengan gadget pemberian orang tuanya
lebih sibuk dengan gadget mereka, sehingga terkesan kurang peduli dengan
sekitarnya.
Kebanyakan
orang tua saat ini sibuk bekerja dan kurang meluangkan waktu untuk anak-anak
mereka. Mereka berdalih bahwa mereka bekerja juga untuk anak-anak mereka
kelak. Memang benar ungkapan mereka,
namun bukan hanya kebutuhan materi saja yang harus dipenuhi, kebutuhan
psikologis anak juga harus diperhatikan. Secara materi anak-anak tersebut
sangat tercukupi, namun secara psikologis mereka sangat kurang kerena kurang mendapat
perhatian dari orang-tua mereka. Sehari-hari mereka hanya bergelut dengan
kesibukan mereka sendiri dan waktu untuk berkumpul bersama orang tua mereka
sangat sedikit. Mirisnya ada sebagian dari mereka yang hanya bertatap muka
dengan orang tuanya kurang lebih dua puluh menit dari dua puluh empat jam sehari. Jika kondisi yang demikian
terus-menerus terjadi maka komunikasi dan hubungan antara orang tua dan anak
akan semakin renggang.
Pengaruh
dari pemanjaan teknologi oleh orang tua kepada anak juga sangat besar. Anak
pun merasa gadget mereka lebih penting
daripada urusan bertemu dengan orang tua mereka. Anak-anak menjadi
sering beralasan ketika diajak keluar oleh orang tua mereka. Bahkan dalam
banyak kasus gadget tersebut mengambil alih fungsi orang tua anak tersebut. Dalam suatu penelitian yang meminta anak-anak usia 4-6 tahun untuk memilih antara menonton televisi atau menghabiskan waktu dengan ayah mereka didapat hasil yang cukup memprihatinkan karena lebih dari setengah dari mereka lebih memilih untuk menonton televisi. hal yang sama juga terjadi pada para orang tua yang kecanduan teknologi, mereka hanya menghabiskan kurang lebih tiga menit untuk berbincang secara intens dengan anak-anak mereka. Gadget-gadget yang seharusnya digunakan untuk
hal-hal yang lebih penting beralih fungsi menjadi teman anak sepanjang hari dan
menggantikan peran orang tua mereka. Dengan gadget-gadget penberian orang tua
mereka anak-anak merasa mendapat orang tua baru. Apalagi dengan gadget tersebut
mereka bisa dengan leluasa mengakses ke berbagai situs jejaring sosial. Dengan
mudahnya akses ke jejaring sosial ini semakin menenggelamkan anak dalan dunia
maya dan semakin membutakan anak terhadap keadaan di sekitarnya. Bahkan
ironisnya anak-anak tersebut lebih terbiasa dan sering mengungkapkan apa yang
terjadi pada diri mereka di jejaring sosial tersebut. Tidak jarang diantara
mereka yang lebih memilih curhat di jejaring sosial daripada mencurahkan isi hatinya
kepada orang tua mereka.
Selain dampak buruk diatas, ketergantungan terhadap teknologi juga memicu tindak kekerasan pada anak. banyak acara televisi atau game yang menampilkan adegan-adegan yang tidak seharusnya ditonton oleh anak-anak. survei dari perusahaan Nelson AC mengatakan bahwa pada anak-anak yang telah lulus sekolah dasar telah menyaksikan 8000 pembunuhan, hal tersebut dikarenakan anak-anak belum dapat dengan mudah membedakan motif kekerasan belajar dengan mengamati dan meniru.
Dengan melihat fenomena-fenomena di atas seharusnya para orang tua lebih bijaksana dalam pemenuhan kebutuhan teknologi anak-anak mereka. Jangan sampai peran orang tua tergantikan oleh gadget yang dimiliki anak.
referensi:
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.personal.psu.edu/djw5068/assignment%25205.html
Selain dampak buruk diatas, ketergantungan terhadap teknologi juga memicu tindak kekerasan pada anak. banyak acara televisi atau game yang menampilkan adegan-adegan yang tidak seharusnya ditonton oleh anak-anak. survei dari perusahaan Nelson AC mengatakan bahwa pada anak-anak yang telah lulus sekolah dasar telah menyaksikan 8000 pembunuhan, hal tersebut dikarenakan anak-anak belum dapat dengan mudah membedakan motif kekerasan belajar dengan mengamati dan meniru.
Dengan melihat fenomena-fenomena di atas seharusnya para orang tua lebih bijaksana dalam pemenuhan kebutuhan teknologi anak-anak mereka. Jangan sampai peran orang tua tergantikan oleh gadget yang dimiliki anak.
referensi:
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.personal.psu.edu/djw5068/assignment%25205.html
Mbak Khansa: Antara Main dan IP
Mbak Khansa: Antara Main dan IP
Pada testimoni kali ini, saya
berbincang-bincang dengan pemandu ospek jurusan dulu yang imut dan cantik,
siapa lagi kalau bukkan Mbak Khansa Afifah. Mbak Khansa ini asli Jogja, dan
dulunya sekolah di SMA Negeri 8 Jogjakarta. mbak Khansa yang hobi main ini memilih konsentrasi komunikasi strategis karena
cita-cita Mbak Khansa ingin jadi PR alias Public Relation. Mbak Khansa yang
ngga suka pelajaran gitung ini pengen masuk komunikasi karena jurusan
komunikasi itu enak, ga kaya akuntansi, ekonomi dan lain-lain yang pelajarannya
ngitung terus.
Menurut Mbak Khansa kuliah di
jurusan ilmu komunikasi itu enak, ngga ada yang ngga enak, slow gitu. Dosen
favorit Mbak Khansa itu Mas Nunung, orangnya enak katanya dan suka bagi-bagi
rokok. Dan dosen yang harus on time kata Mbak Khansa yaitu Mbak Hermin. Mbak
Khansa ini pinter lho, IP nya aja 3,3. Ketika ditanya tips buat dapat IP bagus
Mbak Khansa jawab “jalanin aja, ga usah ngoyo, yang penting tugas-tugasnya
dikerjain semua. Kalau biasa aja IP nya malah bagus, tapi kalau pengan IP bagus
malah ntar IP nya jelek”.
Mbak Khansa yang anggota
komunikasi 2011 ini mengaku senang dapat teman-teman seperti angkatan 2011. Orangnya
asik-asik, kompak, sering juga ngadain acara bareng-bareng seperti makan barena,
main ke pantai bareng, tahun baruan bareng juga. Seru juga ya angkatan 2011,
semoga komunikasi angkatan 2012 bisa kompak kaya angkatan 2011 juga ya.amin
Cukup itu dulu yaa buat testimoni
GC yang ketiga, dilanjut testimoni yang keempat dan kelima..
Langganan:
Postingan (Atom)